Invasi Samsung Android


Samsung (三星) adalah bahasa Korea hanja yang berarti “tristar” atau “three stars”. Kata “three” merepresentasikan “besar, banyak, dan kuat”; “stars” berarti kekal.

image

Samsung berawal dari sebuah perusahaan investment trading dengan karyawan yang hanya berjumlah puluhan saja. Bisnis retail juga dicobanya dengan memproduksi mi instan.

Tahun 1960-an Samsung memasuki bisnis elektronik. Produksi pertamanya TV hitam putih.

Tahun 1980 Samsung memulai bisnis perangkat telekomunikasi. Telepon, fax, dan ini menjadi cikal bakal bisnis Samsung Mobile.

Ternyata Samsung juga punya divisi bisnis konstruksi yang digabungkan dengan bisnis investasi-trading. Divisi ini diberi nama Samsung C&T Corporation.

Selama ini produk Samsung yang saya kenal hanyalah produk elektronik seperti ponsel, TV, printer, mesin cuci, laptop, AC. Ternyata Samsung juga memproduksi kompresor, semi konduktor, hingga modul pembakar/combuster module Trent 900. Trent 900 adalah mesin jet produksi Rolls-Royce yang digunakan oleh perusahaan pesawat Airbus.

Apa yang hebat dari Samsung adalah keberaniannya melabeli hampir semua lini produknya dengan nama Samsung. Sebuah strategi yang cukup berani mengingat nama Samsung di kalangan orang awam adalah produsen produk elektronik rumah tangga.

Ketika Samsung mulai menjual ponsel, muncul keheranan, “Samsung kan bikin mesin cuci, atau AC..? Sekarang bikin handphone juga?”

Persepsi merek Samsung awalnya cukup berat untuk memasarkan ponsel. Tapi secara terus menerus ia mampu meyakinkan pasar dengan keseriusannya di bisnis ponsel dan tablet PC.

Dobrakan melalui kemunculan Galaxy Tab, sabak (tablet PC), yang memposisikan diri sebagai pesaing utama i Pad ini terus menghajar pasar dengan strategi: harga lebih murah.

Galaxy Tab memang tak sebanding dengan i Pad di awal kemunculannya. Sebagai perbandingan untuk fitur layar sentuh, jika kita membuat garis lurus searah diagonal, ketika di zoom in penuh, garis di layar sentuh ipad akan membuat garis yang mendekati lurus sempurna. Tapi di Galaxy Tab akan cenderung bergelombang. Teknologi ipad pada beberapa fitur memang lebih baik dari pada G Tab. Tapi sebagian pasar gadget di Indonesia yang lebih memerlukan tablet secara fungsi-kemudahannya, bukan tingkat kecanggihannya, juga sangat besar.

Samsung mobile tampaknya terus berusaha mengembangkan produk terbaik. Galaxy Note menjadi ponsel top end andalan. G Tab juga semakin tipis, ringan, dengan spesifikasi teknis yang makin tinggi.

Keputusan Samsung menggunakan sistem operasi Android memang tepat. Android yang berbasis linux merupakan freeware yang memudahkan pengguna dari sisi biaya. Kebanyakan aplikasi untuk Android dapat diunduh gratis. Sementara aplikasi pada perangkat Apple i Phone lebih banyak berbayar, kecuali di-jailbreak.

Keseriusan Samsung di bisnis gadget khususnya di Indonesia sungguh luar biasa. Kios-kios penjual ponsel dipasangi neon box dan banner Samsung. Satu dari tiga atau lima karyawannya mengenakan kemeja dan rompi Samsung. Service center Samsung mulai mudah ditemukan di tempat belanja.

Fakta yang membuat kita kaget, Nokia sebagai produsen ponsel yang telah memimpin penjualan tertinggi di dunia selama 14 tahun, akhirnya harus menyerauh pada Samsung. (sumber: http://bit.ly/HQgpL5)

Semoga agresifitas Samsung dalam pemasarannya diimbangi dengan layanan purna jual yang bagus.

*ditulis & diunggah melalui Samsung Android.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s