risiko potong rambut
suatu hari di tempat potong rambut lelaki,
seorang yang dipotong rambutnya ceramah panjang lebar tentang perpesktif agama yang konservatif, introvert, dengan gaya bahasa dan intonasi menggurui.
tiap pemotong rambut menyampaikan pendapat lain, penceramah membalas, mematahkan, menyalahkan.
misal, katanya, TV lebih banyak mudharat dari pada manfaatnya. tapi sepanjang ceramahnya dia kritik & menyalahkan semua orang yang berdakwah lewat youtube. baginya dakwah adalah majelis, datang tatap muka di majelis. bukan youtube, anggapnya remeh.
pikiran penceramah ini nggak lengkap, kurang akal. toh TV & youtube menampilkan visual yang sama: video. TV mudharat, tapi dia nonton youtube?
di ujungnya, si pemotong rambut merasa sebel. begitu selesai ia langsung menjauh. pemotong rambut diteriaki penceramah sambil tertawa, “eh kemana lu? mau dibayar nggak?!”
lelaki ‘paling benar’ itu beruntung.
beruntung karena pemotong rambut tak marah seperti tokoh di film psikopat, yang mungkin bisa menyayat lidah, kuping, atau bahkan lehernya dengan pisau cukur. sebuah ceramah lokal yang sangat berisiko!
😆😆😆
keimanan, barangkali adalah sikap rendah memandang diri sendiri terhadap Tuhan. mungkin dengan itu pula keimanan tak sempat menjadi sombong.
Leave a Reply